La Taghdhob..."jangan marah"...
begitulah kira2 perintah dari ALLOH untuk kita semua, marah merupakan satu bentuk emosi ketika manusia tidak suka terhadap sesuatu...
kalau saya paling benci dengan marah, karena rasanya bisa mengurangi kebaikan yang kita lakukan selama satu hari perjalanan hidup, selain itu...biasanya kalau saya marah ada dampak negatif ke kesehatan...seperti sakit kepala atau jika marah tersebut benar2 marah...bisa2 sampai demam...
saat ini saja saya sedang marah pada seseorang karena sesuatu hal, dan satu2nya jalan adalah membicarakan apa yang membuat saya marah kepada orang tersebut, dan menjelaskan tentang semuanya...
tapi gimana yah sebenernya tentang bentuk emosi yg satu ini...mengapa ada hadist yang melarang kita marah...hmmm saya jadi tertarik untuk menelaah lebih lanjut...
berikut petikan dasar kita untuk menahan marah :
Dari Abu Hurairah Radliyallahuanhu, bahwa seseorang berkata kepada Nabi Shalallahu alaihi wasallam : berwasiatlah kepadaku. Beliau bersabda : jangan menjadi seorang pemarah. Kemudian diulang-ulang beberapa kali. Dan beliau bersabda : janganlah menjadi orang pemarah(HR. Bukhari)
jika ditelaah lebih lanjut, Rasulullah amat sangat tidak suka ummatnya menjadi seseorang yang pemarah... Ini mengandung dua kemungkinan maksud :
1.Hadits ini mengandung perintah melakukan sebab-sebab yang menjadikan akhlak yang mulia seperti bersikap lembut, pemalu, tidak suka mengganggu, pemaaf, tidak mudah marah.
2.Hadits ini mengandung larangan melakukan hal-hal yang menyebabkan kemarahan, mengandung perintah agar sekuat tenaga menahan marah ketika timbul/berhadapan dengan penyebabnya sehingga dengan demikian dia akan terhindar dari efek negatif sifat pemarah.
  
rasa marah juga dapat membahayakan kesehatan tubuh. 
- Efek langsung ke tubuh Ketika kehilangan kontrol, tubuh kitalah yang  menerima dampak langsungnya. Seketika tekanan darah meningkat dan irama  napas menjadi cepat, secepat seperti tengah bersiap untuk berkelahi.  Pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan sakit kepala  mendadak. Dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko serangan  jantung. Saat marah, suhu badan kita pun naik sehingga tubuh mudah  berkeringat.
 
- Letih Ekspresi kemarahan tentu membutuhkan energi. Alhasil, setelah  marah kita pun akan merasa letih. Dalam proses itu, hormon stres akan  meningkat seakan-akan membuat perasaan bergejolak. Ketika marah, kita  mungkin merasa memegang kendali sementara, tapi tanpa disadari hal itu  justru menguras habis energi kita. Akibatnya, produktivitas dalam  bekerja pun berkurang karena merasa letih.
 
- Sulit tidur Dengan begitu banyaknya pikiran negatif di kepala dan  kegelisahan yang kita rasakan, rasanya sulit untuk terlelap tidur.  Apabila kita tertidur dalam kondisi kelelahan akibat marah pun, tidur  tentunya tidak akan berkualitas. Ketika kita tidur dengan rasa marah,  tidur pun tak akan nyenyak. Adapun kekurangan tidur akan menyebabkan  pikiran negatif yang akan memicu emosi. Lebih lanjut, insomnia dan  masalah tidur lainnya pun akan berdatangan seiring dengan perasaan emosi  Anda yang berkelanjutan.
 
- Depresi Terus-menerus menyimpan rasa marah dapat berujung pada  depresi. Hal itu akan memicu serangkaian perilaku yang membahayakan  kesehatan seperti merokok dan minum minuman keras. Terkadang, orang  menggunakan amarah untuk meluapkan perasaan depresi dan  ketidakberdayaan. Amarah bukanlah rasa alamiah yang menyehatkan. Maka  itu, bila terus dirasakan, kesehatan kita pun akan terancam.
 
- Terasing Kita memang terkadang dapat kehilangan kontrol diri, tapi  bila terlalu serimg tentu akan berdampak pada aspek sosial kita dalam  keseharian. Kita pun akan lebih nyaman berada sendirian ketimbang  bergaul dengan orang lain. Dalam lingkungan kantor, bila tidak  bersosialisasi, bawahan kita akan kurang menghormati dan atasan kita  akan melihat kita sebagai orang yang tak dapat mengontrol emosi.
 
- Mengambil keputusan yang salah Amarah dapat membuat kita tidak  rasional. Kita pun terjebak dan kehilangan fokus dalam menghadapi suatu  masalah. Nyatanya, saat seharusnya memutuskan hal terbaik dalam suatu  maslah, dalam keadaan marah kita mungkin malah akan melakukan hal yang  sebaliknya. Kita pun tak mampu melihat masalah dari perspektif yang  berbeda dan 
 
- berujung dengan mengambil keputusan yang salah.
 
selain itu  Kemarahan,kejengkelan, badmood, uring2an, pikiran selalu negatif, dsb  mempengaruhi hormon2 tubuh yg antara lain dampaknya : tekanan darah  meninggi, jantung berdetak terlalu cepat, temperatur tubuh meninggi,  juga mempengaruhi kimiawi dan fisik tubuh.
Marah, adalah gelagaknya darah hati untuk menolak gangguan sebelum terjadi atau untuk membalas gangguan yang sudah terjadi. Kemarahan seringnya dilakukan dalam bentuk perbuatan yang diharamkan seperti pembunuhan, pemukulan dan berbagai kejahatan yang melampaui batas. Terkadang dalam bentuk perkataan yang diharamkan seperti tuduhan palsu, mencela dan perkataan keji lainnya dan terkadang meningkat sampai pada perkataan kufur.
hmmm...serem juga kan dampak negatif dari marah...maka dari itu saya pribadi sebisa mungkin untuk tidak marah, memang tidak mudah...tetapi bagi saya...marahlah pada hal2 yang memang harus marah...terutama jika itu mengganggu privasi dan prinsip...soo...merasa bersalah sekali kan jika kita marah ??