bagian dari ekosistem alam semesta yang kecil tak terlihat dan tidak terbayangkan kegunaannya oleh mahluk lain tetapi yakin bahwa ALLOH tak pernah menciptakan bagian dari alam semesta yang tersia-sia...Wallahua'lam
Senin, 24 Juni 2013
Belajar Sabar Dari Sahabat
Kamis malam lalu saya mendapatkan undangan untuk berkunjung ke rumah
salah satu sahabat saya. Sebenarnya saya sudah beberapa kali mengunjungi
rumahnya, baik karena ada sesuatu hal maupun tidak. Dan sepertinya
ALLOH ingin menunjukan sesuatu kepada saya malam itu...seperti biasa,
DIA menjaga ku dengan cara yang tidak terduga...
Saya
mengenal sahabat saya ini sejak kuliah di purwokerto. Saat itu saya
belum mengenalnya dengan dekat, dia adalah teman dari teman dekat saya
sewaktu di kos. Sahabat saya tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang
saya kenal pada masa kuliah dulu, banyak yang seperti dirinya, semangat,
paham agama dan penuh ide, yah seperti itulah...Saya mulai dekat saat
kami kembali ke jakarta, entah karena kami memiliki teman-teman yang
sama atau karena kami memiliki perasaan yang sama...kami sama-sama belum
menikah, yah kami memang belum menikah dan dia adalah orang yang bisa
saya ajak berbagi isi pikiran...baik secara satu arah maupun dua arah.
Saat
itu saya hanya mengenal dirinya saja, saya bahkan tidak tahu
keluarganya seperti apa...ALLOH memang Maha Baik, DIA selalu
menghadirkan orang-orang baik dan hebat dalam kehidupan saya, DIA memang
tidak pernah salah dalam merancang skenario hidup seseorang. Dan
sahabat saya ini adalah salah satu orang hebat itu, salah satu dari
sekian banyak orang terbaik yang pernah saya kenal.
Ada
hal menarik yang dihadirkanNYA melalui sahabat saya ini. Kami berdua
berasal dari keluarga yang dilihat orang mungkin berbeda, beda kelas
sosial dan sebagainya...dan sudahlah bagi saya itu tidak penting.
Keluarga sahabat saya ini adalah keluarga sederhana, Sang Ibu tercinta
yang saya tahu adalah penjahit dan Sang Bapak bekerja sebagai staff
pengamanan. Rumah yang ia tempati tidak berada di perumahan tetapi di
sebuah tempat yang sangat mepet...halaman depan adalah pintu rumah
tetangga...WOW...saya pikir waktu pertama kali berkunjung kesana. Jika
orang berkunjung ke rumah saya mungkin hanya akan nyasar sekali atau dua
kali, tapi saya tidak yakin bisa mengunjungi rumah sahabat saya ini
dengan sukses jika dia tidak berjalan beriringan dengan saya.
Rumah
ini terlalu mungil mungkin, karena mereka adalah keluarga "besar"
hehehehe...eh tapi beneran mereka itu adalah keluarga besar, besar dalam
arti sebenarnya maupun besar dalam arti lainnya. Sirkulasi udara pun
tidak selancar rumah2 di perumahan karena sangat mungil rumahnya. Kamar
sahabat saya ini tidak seperti kamar saya dirumah, hanya cukup untuk
kasur dan lemari pakaian saja itupun jaraknya sangat mepet. Belum lagi
ruang tamu yang berfungsi sebagai garasi, ruang keluarga dan ruang
makan. Sungguh WOW menurut saya rumah sahabat ini.
Tapi
itu hanya rumah, jika kalian melihatnya mungkin akan berpikir..."sungguh
kecil rumahnya"...tapi yang saya lihat justru sebaliknya, sahabat saya
ini memiliki rasa syukur yang lebih dibanding dengan saya. Saat saya
mengunjungi dia, lantai 2 sedang direnovasi sehingga seluruh anggota
keluarga berkumpul dilantai 1. Mereka tidur bersama disana, semua baju2
pun tidak menempati lemari seperti biasa. Mungkin kata sumpek yang akan
pertama kali terlontar dikepala saat melihat.
Tetapi,
itulah rumah mereka, mereka selalu bersyukur, dan karena itu mereka
merasa rumah itu luas-luas saja. Sahabat saya ini selalu bersyukur
dengan semua hal yang diberikan ALLOH kepadanya, dia tidak pernah
mengeluhkan gaji yang kecil atau rumahnya yang mungil itu. Dan karenanya
dia selalu merasa cukup dengan semuanya.
Berbeda dengan
saya, dan sungguh saya malu saat itu. Saya malu dengan sahabat saya ini,
saya iri dengan rasa syukurnya yang meluaskan segalanya
itu...sungguh...dan saya lebih malu lagi jika dengan keadaan saya saat
ini saya lebih sering mengeluh bukan bertambah rasa syukur saya.
Sungguh, ALLOH benar-benar memberikan saya sahabat-sahabat terbaik dalam
setiap masa, tidak banyak namun mereka cukup bagi saya...
#teruntuk
sahabat ku yang selalu saya repotkan jika sedang membutuhkan bahu,
terima kasih atas semuanya...kamu adalah perempuat hebat yang saya
kenal...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar