Minggu, 15 Maret 2015

bermuka masam

beberapa tahun terakhir ini saya harus menghadapi satu atau dua orang yang bermuka masam di kantor. Tidak menyenangkan bertemu orang seperti itu, terlebih bagi orang dengan rasa sensitif yang katanya berlebihan macam saya. Sebenarnya mereka bermuka masam tak apa-apa, toh mereka bukan orang terdekat saya. Tapi entahlah, beberapa tahun ini saya pun harus menghadapi hal-hal yang datang dari orang-orang terdekat saya. Dan itu tidak mudah bahkan membuat saya trauma untuk bersosialisasi di kantor pada akhirnya.

Well, who cares ?? iyah, siapa yang peduli dengan trauma saya ini. Jawabannya tidak ada. Tapi saya peduli dengan orang-orang yang entah karena takdir ALLOH kemudian dekat dengan saya, saya tidak mau mereka mengalami hal seperti orang-orang sebelumnya. Karena jujur, saya pun sudah berubah tidak seperti saya pertama kali menginjakkan kaki di kantor ini. Saya memilih menjaga jarak dari awal, menyendiri dan sebagainya. Karena saya masih trauma untuk memiliki orang dekat di kantor.

Yah, lingkungan kantor memang sudah tidak nyaman, tapi saya masih merasa nyaman ketika orang-orang dekat saya tidak memberikan sebuah perlakuan yang sangat memberikan trauma dikepala saya. Dan ketika saya trauma, saya dikatakan menjadi penyebab trauma mereka. Sudahlah, saya yang tidak mengerti cara berteman di kantor ini. Dan, mungkin disini bukan tempat saya, tapi diluar kantorlah tempat saya berada.

Terimakasih atas semua perlakuannya wahai orang-orang yang bermuka masam. Jangan meminta saya melukis senyum diwajah untuk kali ini, karena sekarang sulit sekali melukisnya.

#sore #bekasi

Sabtu, 14 Maret 2015

PUNISHMENT

SALAH...

sebuah kesalahan akan menutupi semua hal baik yang pernah kamu lakukan. hilang semua tak berbekas. dan hanya TUHAN yang mampu memaafkan salah mu kemudian berbaik hati pada mu lagi.

TRAUMA

sebuah kesalahan menjadi sebuah perasaan tidak nyaman dalam waktu lama. berdiri sendiri dan merasa tidak nyaman ditengah keramaian bahkan hingga merubah kepribadian.

PUNISHMENT

mereka pikir bisa memberikan hukuman karena kesalahan mu dan menilai mu demikian buruknya. bahkan memandang mu bagai bangkai yang entah dimana mereka temukan, bagai kotoran yang mereka sendiri pun memproduksinya dari dalam tubuh mereka sendiri. sudah cukupkah ??

#malam #bekasi

Minggu, 08 Maret 2015

Renungan #1

Kenapa sih selalu mempermasalahkan yang terlihat taat daripada yang terlihat bejat ??

Kenapa nggak berfikir keduanya sama2 sedang berproses menjadi kekasih TUHAN saja ??

Yang terlihat taat, dia sedang mendekati TUHANnya sedekat2nya agar bisa menjaganya dari perbuatan tidak benar, atau dia sedang meminta maaf dari TUHANnya atas perbuatan2nya...

Yang terlihat bejat, ternyata dipenghujung malam dia menangisi dosa2nya, dan meminta petunjuk serta ridho TUHANnya ketika pagi mulai menyapanya...

Semua manusia pasti punya kekurangan, punya aib, punya hal yang jika kamu tau pasti akan memandangnya dengan jijik mungkin, tapi yang terlihat taat dan terlihat bejat ini manusia kawan, mereka punya hati, mereka mahluk TUHAN yang kapapun bisa berubah menjadi lebih mulia dari mu yang hanya bisa menilai dan memandang mereka sebelah mata...

Tugas kita adalah membersamai mereka tanpa memandang mereka dan memberikan penilaian negatif dari kita. Membersamai mereka dengan pikiran positif kita tanpa ada rasa apapun, membersamai mereka dengan sabar dan ikhlas...karena sesungguhnya kita tidak tahu seperti apa hidup kita diakhir nanti...mulia atau malah menjijikan...

#malam

Selasa, 03 Maret 2015

Ibadah Yang Benar Akan Menghasilkan Manusia Yang Benar

"Hasil dari ibadah yang benar itu terlihat nduk. Mau sedekahnya satu milyar ke anak yatim, umrah tiap tahun, sholat tepat waktunya terus, puasa setiap saat tiada henti, kalo nggak bener yah nggak bener, dan terlihat kok bedanya manusia yang ibadahnya bener sama hanya sekedar ibadah."

Well, siang ini memang tema perbincangannya tentang menilai iman seorang laki2 yang akan dipilih menjadi imam dikehidupan saya nanti. Banyak orang yang mengatakan bahwa "percuma juga sholat tapi maksiat tetap jalan", berawal dari sana kemudian pertanyaan itu muncul. Sholat adalah hal yang dapat kita lihat, berawal dari sanalah saya kemungkinan akan menilai seseorang. Tapi, disekitaran saya saat ini, memang ada yang sholat tepat waktunya tidak pernah lewat, rajin ibadahnya, sayang dengan keluarganya tetapi maksiatnya tetap jalan. Dan jujur saya menjadi takut akan hal itu. Bagaimana bisa orang yang selalu sholat tepat waktu tapi....dan hal itu terjawab oleh pembicaraan say dengan ibu.

Benar...sholat memang hal pertama yang menjadi ukuran menilai seseorang, tetapi ketika sholat dan ibadah lain tidak dijalankan dengan benar, maka hasilnya tentu melenceng dari keseharusannya. Benar atau tidaknya bukan kita yang mengatur, aturan itu sudah ada dalam pedoman hidup seorang muslim, Al-qur'an, Hadis shahih...dan terkait dengan ibadah, peraturannya sudah baku. Itu pedomannya...