Kamis, 19 Januari 2012

Anggota Dewan Yang "Terhormat"...????

SEJAK kapan wakil-wakil kita di legislatif disebut ‘anggota dewan yang terhormat?’ Siapa yang menggagas dan pertama kali mengucapkan kalimat penuh khidmat itu? Tidak ada yang tahu. Karena, undang-undang dasar (UUD)  kita tidak mengatur urusan memuliakan  atau tidak memuliakan  personal anggota dewan. UUD hanya mengatur bahwa Dewan Perwakilan Rakyat adalah salah satu Lembaga Tinggi Negara, di samping 5 lembaga tinggi lainnya.

kira-kira begitulah secuil tulisan dari Aan R. Gustam yang saya temui di website kaltimpost.co.id...dan rasanya saya setuju dengan tulisan tersebut. Belakangan ini saya sering mendapati tamu yang berkunjung ke instansi saya untuk berkonsultasi atau sekedar menyerahkan sebuah berkas...dan saya cukup jengah dengan kata-kata  "anggota dewan yang terhormat"...entah karena pemberitaan atau yang lain tetapi sekiranya pemuliaan anggota dewan ?...oh saya rasa itu berlebihan...bahkan aturan tertinggi kita saja tidak menyebutkan anggota dewan yang terhormat bagi sebuah institusi perwakil yang bernama DPRD, DPD, DPR atau MPR sekalipun...dikonstitusi kita hanya tertulis anggota dewan...dan itu tidak ada makna penghormatan sekalipun...bahkan menurut saya anggota dewan dengan kami yaitu yang notabene adalah rakyat berkedudukan sama...Kalau ditelaah secara bahasa dari Dewan Perwakilan Rakyat saja...berarti anggota yang duduk dalam lembaga itu adalah wakil dari kita,mereka yang seharusnya melayani kita...

memang sih, saya ini hanya sebagai abdi negara alias pelayan masyarakat...namun perlu diketahui, instansi tempat saya menjadi pelayan ini pun melayani orang-orang yang memiliki kompetensi serta kewenangan yang super...tetapi sepanjang saya menjadi pelayan beliau-beliau itu...tidak ada yang merasa "terhormat" atau setidaknya mereka merasa kita wajib menghormatinya...aduuuhhh maaf sekali hal seperti itu tidak ada di instansi ini...kita menghormati mereka karena mereka memiliki reputasi baik dalam bekerja...dan tanpa paksaan...

dan saya cukup jengah dengan mereka...mereka-mereka yang katanya anggota dewan yang terhormat ini tidak mau dilayani oleh rakyat biasa...katakanlah saya dan teman2 yang merupakan pelayan ini adalah rakyat biasa...dan ada satu pertanyaan yang paling saya ingat atau kata-kata yang sering diucapkan oleh mereka..."maaf mba, jika kami dari anggota dewan yang terhormat ingin melakukan konsultasi bisa dengan siapa"...hey bung...lihat tidak tulisan apa yang ada di atas pintu ruangan ini ??...jelas2 ini ruang konsultasi...entah karena mereka merasa ilmu mereka lebih dari saya dan rekan kerja saya atau merasa tidak pantas berbicara dengan kami-kami ini...tapi jujur saja, pandangan positif yang selama ini saya pelihara terhadap anggota dewan yang hobinya duduk rapat sambil tidur itu...menjadi negatif dan hilang semua...

jadi, mungkin para anggota "dewan yang terhormat" ini perlu lagi membaca kitab suci agama masing-masing, bahwa kita ini sama, yang membedakan hanya ketakwaan kepada TUHAN saja...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar