Lelah hati…
Terlalu lelah rasanya mengikuti ukuran duniawi, terlalu
lelah kaki ini mengejar apa yang manusia pikirkan, dan terlalu lelah rasanya
hati ini berusaha menyenangkan orang lain…
Lelah Hati…
Tak hanya hati yang lelah, tetapi rasanya mulut, telinga
serta mata ini terlalu lelah mengikuti apa yang dunia mau, tanpa bertanya dan
tanpa sebuah kata terucap sebuah ukuran pun tercipta…
Lelah Hati…
Lelah hati ini menangisi hanya karena setiap saat
mengucapkan kata itu, terlalu lelah mendengar kata itu dan terlalu lelah
memikirkannya…
Maafkan hati…
Maaf, rasanya mengikuti parameter dunia ini semakin membuat
ku melupakan MU, Maaf, rasanya orientasi ku kini beralih hanya karena aku tidak
cantik…
Maafkan hati…
Karena terlalu lama aku menangis hanya karena aku tidak
cantik, Maaf karena aku terlalu memaksakan semua demi mendapatkan predikat
cantik, dan maafkan aku karena tidak cantik…
Maaf…
Maaf karena aku telah lelah mengikuti mu wahai dunia, aku
terlalu lelah menempelkan semua krim hanya untuk mendapatkan predikat cantik,
dan maafkan karena aku tidak cantik…
Maaf…
Aku terlalu lelah untuk mendapatkan predikat cantik, rasanya
lelah mengikuti mu dunia, dan rasanya diri ini semakin tidak berarti hanya
karena aku tidak cantik…
Maaf…
Kini, biarlah kau berkata bahwa aku tidak cantik, dan aku
memang tidak cantik…dan aku ulangi bahwa aku memang tidak cantik…tetapi aku tak
peduli…karena penilaian serta parameter mu sudah tidak ada gunanya…aku tak
butuh predikat cantik lagi…aku hanya butuh penilaian RABB ku…
Maaf…
Maaf dunia, dihati ini sudah ada RABB ku…dan aku hanya
mengikuti parameternya saja, dan biarlah aku mendapat predikat tidak cantik
dari mu dunia…karena semua predikat dunia mu tak berarti lagi dimata ku…
Dan maaf karena aku tidak cantik, maka kau tak puas…Maaf
karena aku tidak cantik…
(24 April 2012, 10.59 PM, pojok kamar biru)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar