Rabu, 28 Maret 2012

UNTUK PARA AYAH !!!


Para ayah....

Anda dirindukan dan dibutuhkan oleh anak² Anda.

Jangan habiskan seluruh energi dan pikiran di tempat kerja,
sehingga waktu tiba di rumah para ayah hanya memberikan ”sisa-sisa” energi dan duduk menonton TV.

Peluk anak² Anda, dengarkan cerita mereka,
ajarkan kebenaran & moral.

Dan Anda tidak akan menyesal......
karena anak² Anda akan hidup sesuai jalan yang Anda ajarkan dan persiapkan.

Ayah yang sukses bukanlah pria paling kaya atau paling tinggi jabatannya di perusahaan atau lembaga pemerintahan,
tetapi seorang pria yang anak lakinya berkata:

"Aku mau menjadi seperti ayahku nanti"
atau anak perempuannya berkata:
"Aku mau punya seorang suami yang seperti ayahku"

BERSYUKUR

Jika engkau memandang hidup dengan rasa syukur, semuanya menjadi indah dan luar biasa!
Setiap hari adalah hari yang baik
Setiap saat adalah saat yang indah
Berjalan, duduk atau berbaring adalah kebahagiaan hidup
Bekerja, berkeringat dan berjerih payah adalah kepuasan dan kemuliaan hidup
 
TAPI...
Jika engkau tidak mampu bersyukur, semua yang baik dan indah akan menjadi jelek dan menyakitkan
Kemanapun engkau pergi, apapun yang engkau kerjakan adalah penderitaan.
Tiada hari tanpa kegelisahan
Tiada saat tanpa kejenuhan!
Bukan hidup yang membuat engkau jenuh tapi ketiadaan rasa syukur yang membuat semuanya menjadi jelek dan menjenuhkan
 
KESULITAN SEBESAR APAPUN AKAN TERASA WAJAR bagi jiwa yang tetap melebihi syukur daripada mengeluh
Karena bukan kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur, tetapi bersyukurlah yang menjadikan kita berbahagia
Jiwa yang malas, tetap tersesat walaupun sudah sampai….
Jiwa yang tamak, tetap mengeluh di atas kekayaan….
Jiwa yang bersyukur, akan berbahagia bahkan di atas masalah…

Selasa, 27 Maret 2012

Siapa Suruh Jadi PNS?**

Mhd. Zamal Nasution*

Tulisan ini dimaksudkan untuk menyadarkan publik bahwa profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) mirip dengan profesi lainnya yang seringkali dicinta sekaligus dibenci, dan yang dipuji sekaligus dihujat. Tetapi yang terpenting bahwa PNS adalah penyelenggara negara ini sehingga mutlak direvitalisasi.

Dualisme Sikap Publik
Lazim terlihat pada setiap musim penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) antrian peserta ujian yang menunjukkan hasrat dan antusiasme besar untuk menjadi PNS. Buat sebagian keluarga, menjadi pegawai negeri merupakan fardhu ‘ain status terhormat terutama bagi penyandang gelar sarjana. Status PNS diperebutkan bahkan bagi yang sudah bekerja sekalipun. Seakan-akan PNS merupakan sejatinya pekerjaan. Mengapa harus PNS? Jawabnya, karena PNS identik dengan kepastian gaji, fasilitas dan tunjangan, ditambah jaminan uang pensiun. Belum lagi pengajuan kredit yang gampang disetujui.

Kecintaan yang begitu tinggi pada profesi PNS dapat ditelusuri hingga ke era kolonial, dimana pribumi berebut menjadi pegawai negeri (ambtenaar) yang sering disebut juga priyayi karena tergiur fasilitas, gaji, hak-hak istimewa, serta penghormatan. Menjadi ambtenaar itu jabatan terhormat, sebab ia menjadi bagian dari kekuasaan (penguasa). Ambtenaar selalu dikawal para centeng dan dipayungi bak pangeran. Pada masa itu memang hanya golongan bangsawan saja yang berhak menjadi ambtenaar, sebelum pendidikan membuka kesempatan bagi golongan non-bangsawan.

Sejatinya PNS adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas lainnya dan digaji berdasarkan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian). Untuk itu, negara menyediakan anggaran pembiayaan buat seluruh PNS yang berjumlah sekitar 4.73 juta di seluruh Indonesia. Tahun ini saja, negara mengganggarkan Rp 215,73 triliun atau 22.36 persen dari total belanja pemerintah pusat yang besarnya Rp 965 triliun.

Masalah Kronis
Keberadaan PNS sebagai aparat penyelenggara negara selain dibutuhkan, ternyata juga menjadi masalah. Kuantitas yang begitu besar berdampak pada inefisiensi, seperti dinyatakan oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi bahwa dari 4,7 juta jumlah PNS hanya lima persen yang kompeten. Berkaitan dengan jiwa melayani ternyata masih banyak PNS yang menganut budaya jika bisa dipersulit kenapa dipermudah. Bahkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan dugaan adanya rekening gendut milik PNS muda berusia kurang dari 30 tahun berisi miliaran rupiah. Maka tak heran jika Presiden SBY akhirnya berkomentar bahwa birokrasi menjadi salah satu penghalang tercapainya pertumbuhan ekonomi yang optimal, selain masalah korupsi dan buruknya infrastruktur.

Permasalahan seputar PNS saat ini, setidaknya bersumber dari tiga persoalan mendasar yakni: (1) penambahan jumlah pegawai tidak diimbangi perluasan volume beban pekerjaan sehingga menyebabkan banyak PNS yang ‘menganggur’; (2) pola insentif yang tidak membedakan pegawai berdasarkan kinerja sehingga timbul pameo ‘pintar goblok pendapatan sama’; (3) pola rekrutmen CPNS yang rawan korupsi kolusi nepotisme (KKN) sehingga menghasilkan PNS berkompetensi rendah. Jadi selain persoalan pendapatan/kesejahteraan, banyak turunan permasalahan yang terjadi akibat persoalan non-materiil yang tidak terjawab hanya dengan kenaikan pendapatan. Studi Bank Dunia tahun 2001 membuktikan asumsi ini, dimana rata-rata pendapatan PNS sudah 42% lebih tinggi dibanding pekerja swasta meski tingkat produktivitasnya lebih rendah.

Pilihan Sulit
Berdasarkan uraian kenyataan di atas, diperlukan suatu upaya untuk membersihkan citra negatif PNS, dan mulai membentuk sosok PNS yang bersih dan profesional melalui upaya sistematis, tegas, dan komprehensif. Untuk itu, harus ditumbuhkan motivasi bekerja untuk melayani rakyat, bukan bekerja untuk penguasa seperti di era kolonial. Mekanisme carrot and stick harus tegas ditegakkan agar PNS yang profesional, amanah, dan berani mendapatkan penghargaan. PNS yang bermental pecundang harus dihukum, bukan sebaliknya. Kejadian yang melibatkan oknum PNS secara terang benderang diungkap media massa, dimana tertukarnya carrot kepada oknum PNS yang seharusnya dipukul stick.

Pilihan berikutnya yakni paket reformasi birokrasi dengan komponen remunerasi, restrukturisasi, dan rasionalisasi. Sementara pemerintah sedang menghitung remunerasi yang layak buat seluruh PNS, di sisi lain juga setidaknya mempertimbangkan membayar hanya bagi PNS yang dibutuhkan saja. Restrukturisasi dan rasionalisasi memang membebani anggaran negara dalam jangka pendek karena menyedot pembayaran kompensasi. Namun bila dibandingkan manfaatnya buat jangka panjang, pemerintah justru dapat menghemat anggaran belanja pegawai dan mengoptimalkan kinerja pegawai yang sungguh-sungguh layak bekerja. Tentu perhitungan detil terhadap opsi ini memerlukan kajian lebih lanjut.

Mengenai rasionalisasi pegawai, Bappenas pernah mengusulkan jumlah PNS ideal seyogyanya hanya 1.6 juta pegawai. Jika mengacu pada angka tersebut, hitungan moderat ada 3 juta PNS yang layak ditawari pensiun dini. Untuk mereka, diberikan pilihan-pilihan dengan konsekuensi keuntungan maupun kerugian yang didasarkan pada kerelaan dan kesadaran. PNS yang berminat melanjutkan karir diminta uji kompetensi untuk ditempatkan sesuai kebutuhan dan kemampuan. Bila gagal, maka diikutkan pendidikan profesi yang menentukan kompetensi PNS tersebut. Jika masih gagal juga, maka ditawari pensiun dini dengan kompensasi yang memadai.

Bagi PNS dan keluarganya, opsi-opsi di atas memang pahit karena sudah menikmati romantisme kejayaan status untuk diganti dengan semangat pengabdian. Masyarakat butuh kultur birokrasi yang melayani bukan mental operator yang gampang mempersulit urusan. Untuk yang menolak, silakan minggir. Lagi pula, siapa suruh jadi PNS?

*PNS di Kementerian Perdagangan Jakarta, Presidium “Koalisi Publik untuk PNS Bersih”
**Inspirasi judul lagu “Siapa Suruh Datang Jakarta” karya James F. Sundah

Kamis, 22 Maret 2012

Mas Aan, Mak Kopi dan Stasiun Gambir

pagi ini seperti pagi biasanya, rutinitas pagi yang membuat jenuh bagi para pekerja di Jakarta...manaiki kereta yang sama pada gerbong yang sama bertemu orang yang sama dan rute yang sama setiap harinya...

pagi ini rasa penasaran ku akan sebuah cerita mas aan tetnang mak kopi dan gelas plastiknya itu mengantarkan ku ke pintu utara dari stasiun gambir...aku mencari sosok laki-laki, bertopi, berransel dan berkacamata setelah keluar dari gerbong paling belakang kreta api commuter jurusan bekasi-kota...sosok itu tak ku dapatkan...

aahhh... sepatu pantofel highheels ini agak sedikit mengganggu ku untuk bergerak, karena tidak bisa selincah biasanya...maklum kaki ku ini lebih cocok menggunakan sneakers daripada pantofel sebenarnya, namun karena aku perempuan dan rasanya kaki ku juga bagus-bagus saja menggunakan pantofel jadi ku kenakan pantofel pagi ini...

aku bergerak menuju tangga turun dari peron 3, mata ku masih mencari sosok mas aan, karena aku penasaran dengan mak kopi itu...mas aan masih belum nampak...tidak topinya, ranselnya bahkan kacamatanya pun tidak apalagi batang hidungnya...jauhhh sekali...

aku terus bergerak menuju pintu keluar arah utara, ke arah toko donat waralaba amerika punya...menembus deretan orang yang sama-sama baru turun dari kereta api commuter bekasi-kota...menembus sejumlah tukang ojek yang menawarkan jasanya walau terkadang sedikit memaksa...dan sosok mas aan tetap belum ku temukan...

terus melaju menuju kumpulan tukang ojek yang telah siap diatas motornya, dan hampir saja salah satu motor itu kunaiki tapi tungguuu...aku menangkap sosok bertopi dan beransel itu, yaakkk didepan itu adalah sosok mas aan...dan dia telahn memegang kopi yang diceritakan dalam tulisannya itu...hmmm aku sudah bisa mencium aroma harum dari kopi ditangannya...

dengan sedikit sulit ku kejar sosok beransel itu...hingga akhirnya sampai juga dan melihat langsung kopi si emak itu yang asapnya masih mengepul itu..."ini yah mas kopi si emak itu? dimana si emak kopinya?"...aku bertanya kepada mas aan..."itu disana"...mas aan pun menunjuk ke tempat mak kopi itu...

tempat mak kopi itu adalah tempat yang biasa ku lalui, tapi mungkin karena kebekuan hati...aku tidak melihatnya...Iyah...menjadi penduduk ibu kota ini telah membuat beberapa syaraf ku mati sehingga tidak bis amelihat mak kopi berada di sudut stasiun gambir itu...dan ternyata butuh waktu setahun untuk menghidupkan kembali syaraf2 itu...syaraf-syaraf peduli terhadap kehidupan,syaraf-syaraf yang bisa menikmati kehidupan dengan sederhana...

yah...pagi ini sekali lagi mas aan, mak kopi dan stasiun gambir telah menghidupkan kembali syaraf-syaraf kesederhanaan itu...Terkadang kita terlalu pusing dengan tulisan di gelas kopi kita atau kotak donat yang kita pegang...kita lebih merasa bangga apabila tulisannya "uang bintang" atau "kacang kopi"...walaupun kita sudah tau bahwa banyak sekali zat-zat yang tidak sehat pada kopi mereka bahkan tingkat kehalalannya diragukan...memang sih kopi di si emak juga belum tentu halal, namun kita setidaknya cara mak kopi membuat dan kopi yang digunakan bisa juga kita lihat sehingga kita bisa menilai kopi si emak ini halal atau tidak...

Sejurus kemudian aku mohon pamit kepada mas aan.."duluan aja  mas, aku mau beli kopinya si emak"...aku berjalan ke belakang lagi menuju si emak berada...hmmm...hangatnya kopi si emak ini menurut ku jauuhhh lebih hangat dibanding kopi2 di warung kopi amerika tersebut...salam hangat dari mak kopi ku berikan kepada kalian semua...semoga syaraf2 kehidupan kita tidak mati karena hidup di Jakarta...

Rabu, 21 Maret 2012

untuk mu calon suami ku yg telah di tetapkan di Lauhul Mahfudz

Bismillah

Jodoh itu takkan tertukar, apalagi hilang. Perempuan (Hawa) itu, diciptakan dari tulang rusuknya laki-laki (Nabi Adam ‘Alayhi Salam), jadi tidak mungkin seorang ikhwan (laki-laki) memaksakan diri mencocokkan tulang rusuk orang lain dengannya. Katakanlah begini, ia mencoba memiliki hal yang “bukan haknya”, atau belum menjadi haknya, ye kaga bisa..

Demi ALLAH Yang Maha Menguasai hati, ana mengingatkan kita (termasuk ana pribadi), bahwa tiap-tiap kita telah disiapkan jodoh, langsung, eksekutif dari ALLAH. Telah dikabarkan-Nya pada kita:

“Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan.” (Q.S. an-Naba’: 8)

Nah Ntu, ALLAH telah menjamin, kenapa kita takut? Kenapa ragu? Satu ayat ini saja rasanya sudah cukup ampuh untuk menguatkan kita berjuang sendiri dulu. Insya ALLAH..

Janganlah khawatir, adalah keniscayaan bahwa jodoh yang ALLAH pilihkan untuk kita akan datang merangkul kita, ialah yang terbaik & terindah, dan tidak akan meninggalkan kita. Ialah tempat berteduh bila hati terasa penat, tempat bersandar bila kepala terasa berat, dan tempat berlabuh bila batin sedang tertatih. Kini, tinggal bagaimana cara kita menantinya, menunggunya dengan sabar dan tabah. Insya ALLAH..

Tidak banyak di antara kita yang mampu bersabar menanti pujaan hati sejati.yang baik, cukuplah mengingat bahwa:

“… Sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) ALLAH itu, pasti datang…” (Q.S. al-‘Ankabuut : 5)

Mau di ujung Samudera atau di puncak Himalaya, akan datang masa indah bertemu si cinta. Insya ALLAH..

Terus, Piyeee dunk?

“Telah pasti datangnya ketetapan ALLAH, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)-nya.” (Q.S. an-Nahl : 1)

Itulah sebuah potongan kalam ALLAH yang menjelaskan kepada kita, bahwa akan ada masa saat harapan kita jadi kenyataan. PASTI. Akan ada waktu saat kita menikmati buah pohon kesabaran kita, Segala sesuatu di dunia ini indah, sungguh. Namun pada waktunya.

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu…” (Q.S. al-Baqarah : 45)

=(^___^)=

Kamis, 15 Maret 2012

Saat Kau Belum Halal Bagi Ku

ini adalah alasan ku untuk tidak mau jatuh cinta...bukan menutup diri dan menjadikan diri layaknya pendeta atau semacamnya...bukan tidak mau bersyukur terhadap sebuah rasa yang dianugerahkan dari ALLOH...tapi agak sulit mengendalikan hati dan diri saat hati ini sudah jatuh kepada seseorang...dan saat aku jatuh cinta...maka saat itulah kesalahan ku dibuat...ya RABB maafkanlah kesalahan dan kekhilafan yang telah terjadi selama ini...tulisan ini adalah tulisan lama yang disimpan entah kapan...



Tahukah engkau,sebenarnya hatiku menolak ketika fitrah cinta datang
menyapaku karena ku tahu bahwa dia bukanlah engkau,Maka dengan semampuku,ku berusaha menjaga hati ini,agar ia tetap tak tersentuh oleh selain hati yang bukan dirimu...

Karena bagiku,Untuk apa ku buka hati ini agar terisi dengan seseorang,bila suatu saat dia belum tentu menjadi pasanganku?

Untuk apa ku membuang waktu memikirkan seseorang,bila suatu saat dia belum tentu menjadi mahramku?
Untuk apa ku membiarkan pandanganku kepada seseorang,bila suatu saat dia belum tentu menjadi kekasih halalku?
Untuk apa ku membebaskan diriku untuk menyentuh seseorang,bila suatu saat nanti dia bukan dirimu yg kelak menjadi Imamku?
Aku yang mencintaimu ini,tak kan mampu memberikanmu hati yang bekas,sedangkan Allah telah menyiapkan untukku pasangan terbaik yaitu engkau...
Meskipun,aku belum pernah tahu siapa engkau karena hanya pernikahan yang akan menyibakkan tabir..siapakah engkau yang akan di karuniakan untukku..
Tetapi hatiku ini telah belajar mencintaimu sejak dulu lantaran ku tahu bahwa setiap manusia telah ditentukan pasangannya ketika masih di dalam rahim ibu.
Namun naluriku mengingatimu,Ketika fitrah cinta itu harus datang menggebu di masa penantianku...Oleh karenanya Bersabarlah engkau dengan kesabaran yang baik dalam penantianmu,dan jagalah pandanganmu,bila engkau tidak mampu menahan rasa cemburu ketika pandanganku tidak terpelihara kepada yg bukan mahramku..
Jagalah pula dirimu,bila kamu tidak mampu menahan rasa cemburu ketika diriku menyentuh yang bukan mahramku..Pintaku,,peliharalah semua yang mampu engkau hadiahkan buatku karena itulah hadiah paling terindah bagiku...
Namun sekarang engkau bukanlah siapapun bagiku,hingga waktu di mana Allah meredhai dan kita halal bertemu ,Untukmu Calon Imamku yang akan bertakhta dihatiku ,sampai saat ini aku tidak tahu siapa engkau,kecuali ijab qabul telah terucap untuk menghalalkan kita bersatu..

Jumat, 09 Maret 2012

Marah dan efek negatif lainnya

La Taghdhob..."jangan marah"...

begitulah kira2 perintah dari ALLOH untuk kita semua, marah merupakan satu bentuk emosi ketika manusia tidak suka terhadap sesuatu...

kalau saya paling benci dengan marah, karena rasanya bisa mengurangi kebaikan yang kita lakukan selama satu hari perjalanan hidup, selain itu...biasanya kalau saya marah ada dampak negatif ke kesehatan...seperti sakit kepala atau jika marah tersebut benar2 marah...bisa2 sampai demam...

saat ini saja saya sedang marah pada seseorang karena sesuatu hal, dan satu2nya jalan adalah membicarakan apa yang membuat saya marah kepada orang tersebut, dan menjelaskan tentang semuanya...

tapi gimana yah sebenernya tentang bentuk emosi yg satu ini...mengapa ada hadist yang melarang kita marah...hmmm saya jadi tertarik untuk menelaah lebih lanjut...

berikut petikan dasar kita untuk menahan marah :
Dari Abu Hurairah Radliyallahuanhu, bahwa seseorang berkata kepada Nabi Shalallahu alaihi wasallam : berwasiatlah kepadaku. Beliau bersabda : jangan menjadi seorang pemarah. Kemudian diulang-ulang beberapa kali. Dan beliau bersabda : janganlah menjadi orang pemarah(HR. Bukhari)

jika ditelaah lebih lanjut, Rasulullah amat sangat tidak suka ummatnya menjadi seseorang yang pemarah... Ini mengandung dua kemungkinan maksud :
1.Hadits ini mengandung perintah melakukan sebab-sebab yang menjadikan akhlak yang mulia seperti bersikap lembut, pemalu, tidak suka mengganggu, pemaaf, tidak mudah marah.
2.Hadits ini mengandung larangan melakukan hal-hal yang menyebabkan kemarahan, mengandung perintah agar sekuat tenaga menahan marah ketika timbul/berhadapan dengan penyebabnya sehingga dengan demikian dia akan terhindar dari efek negatif sifat pemarah.
 
rasa marah juga dapat membahayakan kesehatan tubuh.
  1. Efek langsung ke tubuh Ketika kehilangan kontrol, tubuh kitalah yang menerima dampak langsungnya. Seketika tekanan darah meningkat dan irama napas menjadi cepat, secepat seperti tengah bersiap untuk berkelahi. Pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan sakit kepala mendadak. Dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Saat marah, suhu badan kita pun naik sehingga tubuh mudah berkeringat.
  2. Letih Ekspresi kemarahan tentu membutuhkan energi. Alhasil, setelah marah kita pun akan merasa letih. Dalam proses itu, hormon stres akan meningkat seakan-akan membuat perasaan bergejolak. Ketika marah, kita mungkin merasa memegang kendali sementara, tapi tanpa disadari hal itu justru menguras habis energi kita. Akibatnya, produktivitas dalam bekerja pun berkurang karena merasa letih.
  3. Sulit tidur Dengan begitu banyaknya pikiran negatif di kepala dan kegelisahan yang kita rasakan, rasanya sulit untuk terlelap tidur. Apabila kita tertidur dalam kondisi kelelahan akibat marah pun, tidur tentunya tidak akan berkualitas. Ketika kita tidur dengan rasa marah, tidur pun tak akan nyenyak. Adapun kekurangan tidur akan menyebabkan pikiran negatif yang akan memicu emosi. Lebih lanjut, insomnia dan masalah tidur lainnya pun akan berdatangan seiring dengan perasaan emosi Anda yang berkelanjutan.
  4. Depresi Terus-menerus menyimpan rasa marah dapat berujung pada depresi. Hal itu akan memicu serangkaian perilaku yang membahayakan kesehatan seperti merokok dan minum minuman keras. Terkadang, orang menggunakan amarah untuk meluapkan perasaan depresi dan ketidakberdayaan. Amarah bukanlah rasa alamiah yang menyehatkan. Maka itu, bila terus dirasakan, kesehatan kita pun akan terancam.
  5. Terasing Kita memang terkadang dapat kehilangan kontrol diri, tapi bila terlalu serimg tentu akan berdampak pada aspek sosial kita dalam keseharian. Kita pun akan lebih nyaman berada sendirian ketimbang bergaul dengan orang lain. Dalam lingkungan kantor, bila tidak bersosialisasi, bawahan kita akan kurang menghormati dan atasan kita akan melihat kita sebagai orang yang tak dapat mengontrol emosi.
  6. Mengambil keputusan yang salah Amarah dapat membuat kita tidak rasional. Kita pun terjebak dan kehilangan fokus dalam menghadapi suatu masalah. Nyatanya, saat seharusnya memutuskan hal terbaik dalam suatu maslah, dalam keadaan marah kita mungkin malah akan melakukan hal yang sebaliknya. Kita pun tak mampu melihat masalah dari perspektif yang berbeda dan 
  7. berujung dengan mengambil keputusan yang salah.
selain itu  Kemarahan,kejengkelan, badmood, uring2an, pikiran selalu negatif, dsb mempengaruhi hormon2 tubuh yg antara lain dampaknya : tekanan darah meninggi, jantung berdetak terlalu cepat, temperatur tubuh meninggi, juga mempengaruhi kimiawi dan fisik tubuh.

Marah, adalah gelagaknya darah hati untuk menolak gangguan sebelum terjadi atau untuk membalas gangguan yang sudah terjadi. Kemarahan seringnya dilakukan dalam bentuk perbuatan yang diharamkan seperti pembunuhan, pemukulan dan berbagai kejahatan yang melampaui batas. Terkadang dalam bentuk perkataan yang diharamkan seperti tuduhan palsu, mencela dan perkataan keji lainnya dan terkadang meningkat sampai pada perkataan kufur.

hmmm...serem juga kan dampak negatif dari marah...maka dari itu saya pribadi sebisa mungkin untuk tidak marah, memang tidak mudah...tetapi bagi saya...marahlah pada hal2 yang memang harus marah...terutama jika itu mengganggu privasi dan prinsip...soo...merasa bersalah sekali kan jika kita marah ??